Pupuk Organik Dahsyat Moebillin Untuk Pertanian Dan Peternakan

Deskripsi produk

Pupuk Dekomposer Ramah Lingkungan Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang dimulai sejak tahun 1970-an. Gebrakan revolusi hijau di Indonesia terang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu, pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, pestisida, dan lain-lainnya secara besar-besaran. Hasilnya, memang Indonesia sempat menikmati swasembada beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan menghadapi serangan hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan harga gabah dikontrol pemerintah. Pemerintah tidak pernah menyampaikan informasi secara utuh bahwa pupuk kimia sebenarnya tidak dapat memperbaiki sifat-sifat fisika tanah. Sehingga petani saat itu yang kebanyakan awam terhadap teknologi, sangat tergiur dan bermimpi menghasilkan panen sebanyak-banyaknya. Bahkan banyak yang beranggapan "semakin banyak pupuk, panen semakin banyak" dan "semakin banyak pestisida digunakan, semakin bebas hama". Penggunaan pupuk kimia dengan dosis tinggi dan dalam kurun waktu yang panjang pada lahan pesawahan menyebabkan penurunan kesuburan tanah akibat penipisan bahan organik dalam tanah, hal ini disebabkan karena pupuk kimia mudah larut dalam air dan menguraikan (dekomposisi) semua bahan organik dalam tanah sehingga pori-pori tanah berkurang, kemampuan tanah dalam menyimpan air berkurang serta mikroorganisme dan cacing dalam tanah mati karena kehilangan habitat dan makanannya. Sistem pertanian konvensional dengan penggunaan pupuk kimia yang merusak tanah dan penggunaan pestisida kimia yang meracuni berbagai biota alam, akan sangat mengancam pertanian kita. Tanah pertanian dan kualitas hasil pertaniannya, seperti yang sudah dirasakan petani kita dewasa ini, telah dalam kondisi rusak. Beban petani kita saat ini semakin berat akibat ketergantungan yang sangat tinggi pada pupuk kimia dan pestisida yang saat ini harganya melambung tinggi nyaris tak terkendali. Terlebih, ada sinyal dari pemerintah bahwa subsidi pupuk akan dicabut sebelum tahun 2014 depan. Ini tentunya bakal memperparah penderitaan petani. Untuk mengembalikan kesuburan tanah dan membenahi dampak negatif dari Revolusi Hijau bisa dilakukan dengan menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan (sustainability). Sistem pertanian ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem pertanian organik atau sistem pertanian kembali ke alam (back to nature). Sistem ini menitikberatkan pada pengembalian kesuburan tanah (bioremediasi) dengan cara membebaskan tanah dari sampah (residu) pupuk dan pestisida kimia melalui pemberian bakteri (mikroba) khusus yang dimasukkan ke dalam tanah. Dengan proses ini maka kondisi tanah akan kembali sehat dan PH (keasaman tanah) akan normal. Setelah tanah normal, maka tanaman yang tumbuh juga akan sehat. Pengembalian kesuburan tanah (bioremediasi) atau reklamasi tanah merupakan langkah awal perbaikan lahan pertanian Indonesia. Hasil teknologi dan penelitian pertanian saat ini membuka peluang terlaksananya program tersebut. Saat ini telah banyak beredar di pasaran produk/teknologi yang menawarkan solusi bagi pengembalian kesuburan tanah. Salah satunya yaitu produk kebanggan hasil karya anak negeri dengan merk bernama MOEBILLIN dan variannya berupa pupuk cair yang bernama ALPHAMIN. MOEBILLIN adalah agen biodegradasi yang terdiri dari bakteri lignochloritik yang mempunyai kemampuan tinggi dalam merombak limbah sintetis (kimia) dan limbah organik menjadi bahan organik yang sangat bermanfaat. Aplikasi MOEBILLIN pada lahan akan menjadi pencuci pestisida, bioaktivator, kondisioner lahan, dan mentralkan pH tanah. Aplikasi MOEBILLIN pada tanah akan membersihkan lahan dari residu kimia, menetralkan pH, meningkatkan ketersediaan BO, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, sehingga menjadikan biaya produksi penanaman jauh lebih kecil dan hasil produksi optimal. KEUNGGULAN (1). MOEBILLIN dan ALPHAMIN dikembangkan dari produk bioteknologi hasil penelitian yang teruji dibuat dan diproses melalui pengawasan baku mutu sehingga aman bagi ternak dan manusia serta tidak berbau. (2) MOEBILLIN digunakan untuk pengolahan limbah organik maupun sintetis menjadi bahan bermanfaat dan bernilai tambah. (3) MOEBILLIN bisa digunakan untuk membersihkan lahan, produk tanaman, dan peternakan dari residu kimia. (4) MOEBILLIN terdiri dari mikroba aktif yang mempunyai kemampuan tinggi dalam mendegradasi senyawa kompleks dengan cara sederhana tanpa bahan tambahan. Proses fermentasi dengan MOEBILLIN memerlukan waktu singkat (4-7 hari) tanpa perlakuan khusus. (5) Aplikasi MOEBILLIN dan ALPHAMIN sebagai standar oprasianal pertanian (SOP) organik akan membuat tanaman menghasilkan produk optimal, menghemat penggunaan bibit, pupuk, dan air, selama proses budidaya. (6) MOEBILLIN dan ALPHAMIN dapat diaplikasikan pada berbagai macam jenis tanaman padi, palawija, sayur, buah, perkebunan, dan tanaman hias. (7) Teknologi MOEBILLIN dapat digunakan untuk fermentasi pada proses pengolahan limbah kotoran ternak (kotoran padat/cair) menjadi pupuk padat dan pupuk cair organik berkualitas tinggi. (8) MOEBILLIN juga dapat diaplikasikan pada peningkatan produktifitas budidaya perikanan dan peternakan seperti lele, belut, pembuatan pakan sapi, ayam, dan unggas lainnya. (9) Dalam budidaya perikanan, MOEBILLIN bisa mempercepat proses fermentasi limbah organik dalam kolam ikan (limbah pakan, lendir, dan zat kimia) sehingga air kolam menjadi jernih dan tak berbau (berwarna hijau). MOEBILLIN mampu mengurai bahan organik dalam air menjadi nutrisi alami (fitoplankton) yang merupakan makanan alami ikan. (10) MOEBILLIN mampu mengoptimalkan kerja organ-organ pencernaan pada ikan sehingga dapat mengefisienkan pakan. FAKTA “Teknologi MOEBILLIN dan ALPHAMIN saat ini telah digunakan oleh tiga perusahaan BUMN dalam program reklamasi tanah (bioremediasi) seluas 800 hektare di Jawa Barat.” Tedjo Budi Wiyono, Marketing Manager CV. Biocel Agrosolusi (produsen moebillin) “Dengan memakai aplikasi MOEBILLIN dan ALPHAMIN, anggota kami mengalami peningkatan kualitas panen dan ongkos produksi jauh lebih murah untuk kubis, kacang panjang, kentang, sawi, dan tanaman sayur lainnya.” (Fattah, Ketua Gapoktan SumberUrip, Poncokusumo Kabupaten Malang) “Luar Biasa, ini produk potensial yang pernah kami coba! Anggota petani padi kami yang biasanya per hektare menghasilkan 4-6 ton padi, dengan teknologi ini telah menghasilkan 12 ton. Petani tebu juga merasakan peningkatan hasil panen 24 persen lebih banyak dengan biaya produksi turun sekitar 50 persen.” (Rahmad, Ketua Forum Komunikasi Gapoktan Jawa Timur) “Manfaat penggunaan MOEBILLIN untuk ternak lele tidak saya ragukan lagi. Hingga dua kali masa panen, tingkat kematian nyaris nol persen, air kolam sangat sehat, dan tidak berbau. Dan saya bisa menghemat biaya pakan hingga 50 persen.” (Djuwita, peternak lele Kota Malang) Untuk Pemesanan dan Informasi Produk, dan Sampel MOEBILLIN dan ALPHAMIN, silahkan hubungi : Sastro Nachrowi kontak : mobile , email : (Tim kami akan melakukan pemanduan dan pendampingan selama pemakaian produk).

Bagikan: