“compan-ion” Solusi Saat Harga Pestisida Meroket

Deskripsi produk

“CompaN-ioN” Solusi Saat Harga Pestisida Meroket Seperti apa produk CompaN-ioN itu? -Jadi, CompaN-ioN itu adalah campurannya Pestisida. Kalau untuk aplikasi pengendalian hama itu biasanya pakai pestisida, ini kami arahkan setengahnya pestisida, setengahnya CompaN-ioN. Intinya, ini sebagai campuran, atau tidak bisa dipakai tunggal. Produk ini gunanya untuk menurunkan dosis racun yang ada di pestisida, tetapi kualitas pengendalian hamanya tetap sama. Segala merek ataupun segala bahan aktif pestisida bisa dicampur dengan ini. Sekarang ini, kalau digunakan 100 persen Pestisida, dampaknya itu ke lingkungan sama kesehatan. Seperti untuk minyak sawit, produk dari Indonesia tidak bisa masuk ke beberapa negara yang menggunakan standar RSPO, karena penggunaan pestisidanya masih tinggi. Dengan penggunaan ini, katakan satu hektar butuh 1 liter pestisida, cukup pakai 500 ml pestisida, 500 ml CompaN-ioN. Jadi, dosis racunnya jauh menurun, tapi tingkat pengendalian hama bisa melebihi kualitasnya. Dan juga bisa menghemat biaya untuk pengendalian hama kurang lebih 20%. Oke kita ambil contoh hitung-hitungannya ya. A. Pengendalian hama pada lahan padi umumnya menggunakan pestisida merk A sebanyak 1 liter/hektar dengan harga rata-rata Rp 200.000/liter maka kebutuhan totalnya >> 1 liter x Rp 200.000 = Rp 200.000,- B. Pengendalian Hama pada lahan padi menggunakan CompaN-ioN di campurkan pada pestisida merk A, akan tetapi dengan pengurangan 50% dari takaran/dosis penggunaan pestisida merk A. takaran pemakaian CompaN-ioN dan Pestisida merk A yaitu 1:1, maka jumlahnya CompaN-ioN 500 ml dan pestisida merk A 500 ml. CompaN-ioN = 500 ml harganya Rp 66.000 -, Pestisida merk A = 500 ml harganya Rp. 100.000 -, Total Penggunaan Rp. 64.000 + Rp. 100.000 = Rp 164.000 ~~~~ Hasilnya antara contoh A dan B sudah pasti lebih menguntungkan contoh B, dengan selisih biaya yang diperoleh tanpa mengurangi hasil dari pengendalian hama -------------------- Terciptanya produk CompaN-ioN ini berawal dari mana? - Jadi, Pandawa Putra Indonesia sudah lama berkecimpung di pertanian organik dan pendampingan petani. Beberapa produk sudah berhasil Pandawa Putra Indonesia buat. Dan dari petani ada feedback ke kami. “Mas, tolong dong dibuatkan pestida untuk pengendalian hama.” Akhirnya, kami membuat pestisida, cuma masalahnya kami harus face to face dengan perusahaan multinasional. Dan, pengajuan izin untuk herbisida itu lama, bisa sampai dua tahun. Biayanya bisa sampai Rp 200 juta. Lantas, kami mencari cara bagaimana supaya kami tetap bisa memberikan solusi untuk pengendalian hama ke petani, tetapi tidak perlu keluar biaya terlalu banyak dan perizinan terlalu lama. Istilahnya, kami mencari modal dari produk yang lain dulu. Akhirnya, kami buat adjuvant ini. Ini produk benar-benar baru. Untuk mengujikannya ke Kementerian Pertanian saja, untuk keluar izinnya kan harus dirujukkan ke balai, itu sampai tiga bulan itu bolak-balik, dilempar ke beberapa laboratorium. Karena beberapa laboratorium itu belum ada yang bisa mengeluarkan uji untuk ini. ------------------ Berapa lama waktu yang ditempuh untuk menemukan produk ini? -Untuk riset dan pengembangannya sekitar enam bulan. ------------------- Apakah produksinya sudah konsisten sekarang ini? -Sudah. Kalau kapasitas produksi bisa sampai 1.000 liter per bulan. Realisasi produksi sekitar 500-600 liter per bulan. Mengenai bahan baku, kami tidak ada kesulitan sejauh ini karena produk ini 50 persennya adalah bahan organik, yang bisa didapatkan di alam. Bahan itu banyak tersedia tapi belum dioptimalkan sama masyarakat. Tapi, tidak bisa saya sebutkan apa, rahasia perusahaan. Kalau pestisida itu 100 persen bahan aktifnya impor, maka harganya pasti selalu mengikuti fluktuasi dollar US. Kalau kami 100 persen itu lokal. Dan dapat di pastikan harganya terjangkau bagi petani di Indonesia Dan, dalam proses produksi, kami mempunyai lima orang tenaga kerja. Memproduksi produk ini memang tidak butuh SDM yang banyak, dan waktu produksi relatif lebih cepat. ------------------- Sejauh ini, ada kesulitan memasarkan produk ke petani? - Ke petani, kesulitannya itu lebih kepada edukasi produknya. Yaitu, memberitahukan kepada mereka bahwa ini produk baru. Dari sisi yang lain, tidak ada masalah. Asal mereka sudah paham apa tujuan dari produk ini, mereka otomatis sudah langsung OK-lah. Info Lebih Lanjut : / Faizal Aditya Faza

Bagikan: